Selasa, 01 Mei 2012

6 Kacang Terbaik Bagi Kesehatan



6 Kacang Terbaik Bagi Kesehatan

Ghiboo.com - Meskipun sering dituduh sebagai penyebab timbulnya jerawat, beberapa penelitian justru menunjukkan manfaat positif dari kacang-kacangan.

Berikut ini beberapa jenis kacang yang sebaiknya Anda mulai meliriknya beserta manfaatnya yang disadur melalui Women'shealth (27/4).

1. Almond (Porsi per 1 ons: 160 kalori dan 14 gram lemak).
Menurut Joan Sabate Ph.D, ketua nutrisi di Loma Linda University, almond memiliki hampir sembilan kali lebih banyak lemak tak jenuh tunggal yang sehat, daripada lemak jenuh berbahaya. Dengan cukupnya kandungan protein, serat, kalsium, besi dan tidak mengandung kolesterol, kacang ini juga menjadi salah satu sumber terbaik dari vitamin E, yang melindungi tubuh dari risiko stroke dan kanker.

2. Kenari (190 kalori dan 18 gram lemak)
Kenari menjadi kacang terunik karena kaya akan omega 3 yang sehat bagi jantung. Selain itu, kenari juga kaya akan lemak tak jenuh ganda yang dapat melindungi tubuh dari risiko diabetes tipe 2.

3. Pistachio (160 kalori dan 13 gram lemak)
Baru-baru ini, penelitian melaporkan bahwa kacang ini memiliki tingkat tertinggi LDL penurun sterol oleh peneliti di Virginia Polytechnic Institute dan State University. Pistachio merupakan sumber kalium dan kandungan lemak tak jenuhnya hampir sama dengan kacang almond.
4. Kacang Tanah (170 kalori dan 14 gram lemak)
Penelitian menemukan abhwa kacang merupakan pilihan yang baik untuk menjaga tingkat kolesterol. Kacang ini menyediakan lebih banyak protein (7 gram per porsi) dibandingkan kacang lainnya.
5. Hazelnut (180 kalori dan 17 gram lemak)
Hazelnut dikemas dengan kandungan folat, sebuah vitamin yang dapat melindungi terhadap cacat lahir dan kemungkinan kanker dan penyakit kanker.
6. Pecan (200 kalori dan 20 gram lemak)
Dr Sabte mengungkapkan bahwa kacang ini menjadi pilihan yang baik untuk memerangi kolesterol tinggi. Kacang ini juga memiliki lemak tak jenuh yang tinggi dan rendah kandungan lemak jenuh.

Minuman Soda Picu Stroke



Minuman Soda Picu Stroke

Ghiboo.com - Penelitian terbaru menunjukkan minuman bersoda memicu risiko stroke. Mengonsumsi minuman bersoda secara rutin memberikan reaksi berantai pada tubuh yang dapat menimbulkan banyak penyakit, termasuk ancaman stroke.
Para peneliti dari Institute for Health Clinic dan Harvard University Cleveland menganalisis 43.371 pria yang mengonsumsi soda yang berpartisipasi pada studi lanjutan kesehatan profesional pada tahun 1986-2008. Sebanyak 84.045 perempuan juga diperiksa dalam program studi kesehatan perawat pada 1980-2008. Pada waktu itu, 2.938 perempuan dan 1.416 pria mengalami serangan stroke.
Pada minuman bersoda yang mendapat pemanis tambahan, kandungan gula dapat meningkatkan secara drastis kadar glukosa dalam darah dan insulin. Reaksi ini berakibat tubuh tidak dapat menoleransikan glukosa, resistensi insulin, dan peradangan. Semuanya menjadi faktor risiko stroke iskemik.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa pria dan perempuan yang mengonsumsi lebih dari satu porsi soda berpemanis gula setiap hari memiliki tekanan darah dan kolesterol dalam darah yang lebih tinggi, serta rendahnya melakukan aktivitas fisik.
Orang yang sering meminum soda cenderung mengonsumsi daging merah dan produk susu. Pria dan perempuan yang mengonsumsi soda kalori rendah memiliki kemungkinan penyakit kronis dan Body Mass Index (BMI) yang lebih tinggi. Penyelidikan ini untuk memantau asosiasi konsumsi soda pada serangan stroke.
Menurut Medicmagic (27/4), Penelitian ini mengingatkan pentingnya mencari minuman pengganti soda. Air putih tentu saja pilihan terbaik.

Avokad Bikin Awet Muda


Alpukat Bikin Awet Muda

Ghiboo.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa avokad bisa menjadi senjata untuk melawan penuaan dan penyakit lainnya.
Para peneliti di Mexican University telah menemukan bahwa minyak yang terdapat dalam avokad memiliki sifat anti penuaan seperti yang terkandung dalam minyak zaitun, dan berpotensi digunakan untuk melawan kanker dan penyakit jantung.
Penelitian yang dipimpin oleh Christian Cortes-Rojo dari Universidad Michoacana de San Nicolas de Hidalgo in Morelia, Michoacana, Mexico, menemukan bahwa minyak avokad memiliki komposisi yang sama dengan minyak zaitun untuk melawan molekul oksigen yang merusak, atau dikenal sebagai radikal bebas.
Para ahli mempelajari antioksidan dalam beberapa buah-buahan, seperti wortel dan tomat, dalam upaya untuk memerangi radikal bebas, tetapi antioksidan buah-buahan ini tidak mampu menembus ke dalam mitokondria.
"Masalahnya adalah antioksidan dari jenis makanan lain tidak bisa masuk ke mitokondria. Akibatnya, radikal bebas terus merusak mitokondria, menyebabkan produksi energi terhenti dan sel pun mati," papar Cortes-Rojo, dikutip melalui Dailymail, Senin (24/4).
Cortes-Rojo lalu menggunakan sel-sel ragi untuk mempelajari sifat minyak avokad dan menemukan sel ragi tersebut bisa bertahan hidup dari paparan konsentrasi tinggi zat besi, yang memproduksi radikal bebas dalam jumlah tinggi. Bahkan lebih tinggi tingkatnya dari yang ditemukan pada manusia. Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa avokad mengandung pigmen tumbuhan yang dapat menghambat oksidasi.
"Hasil ini menjanjikan, karena konsumsi avokad dapat meningkatkan status kesehatan pasien diabetes dan penyakit lainnya melalui sebuah mekanisme tambahan untuk meningkatkan cairan darah," tambahnya.
Penelitian sebelumnya di Meksiko sebagai produsen avokad terbesar di dunia menunjukkan bahwa buah ini membantu menurunkan kadar kolesterol dan lemak tertentu yang berkaitan dengan diabetes.